Siapa Saja Investor Bagi Perusahaan

Financial Training Article Bagian -1

Oleh : Rachmat Wibisono

Founder Vertical Quantum  

 

         Investor.., iya kata ini sepertinya menjadi semakin sering didengar belakangan. Terlebih bagi orang-orang yang memperhatikan pasar modal (bursa saham) atau mungkin juga bagi orang-orang yang membaca berita tentang begitu menariknya perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori Unicorn di Indonesia bagi Investor untuk menannamkan uangnya. Bahkan mungkin kata Investor sering juga kita dengar di kehidupan sehari-hari bagi para pebisnis yang ingin mencari partner untuk membesarkan usahanya.

 

Tidak ada yang salah dengan bagaimana kata Investor kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di atas.  Investor adalah individu atau lembaga yang menginvestasikan sejumlah tertentu dana untuk memperoleh nilai tertentu dimasa yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

        Selama ini mungkin sebagian dari khalayak umum memandang bahwa Investor selalu berinvestasi dalam bentuk menjadi pemilik dari sebagian atau keseluruhan saham dari sebuah perusahaan. 

Namun sebenarnya Investor sangat terkait dengan operasional perusahaan dalam meningkatkan jumlah dana atau kualitas asset keuangan dan atau asset produktif. Tidak jarang juga jajaran manajemen perusahaan menyebut para Investor sebagai Steakholder . Mereka adalah orang-orang atau lembaga yang berinvestasi keuangan (financial investment) baik langsung ataupun tidak langsung pada suatu perusahaan.

Mereka para Investor merupakan pihak yang kepercayaannya harus dijaga oleh menejemen perusahaan. Menajaga kepercayaan Investor dapat dilakukan oleh menejemen dengan menjaga nilai tambah modal dimasa mendatang dan tatakelola perusahaan yang baik. Apabila menejemen tidak mampu menjaga Investornya maka bukan tidak mungkin apabila para Investor tersebut akan meninggalkan perusahaan dimasa mendatang.

Lembaga atau individu yang berinvestasi dan mengharapkan value dari investasinya di masa mendatang adalah :

a.    Investor yang meyetorkan modal.

b.    Para pembeli saham yang diperoleh baik secara private ataupun public

c.     Para pembeli surat utang jangka panjang (Obligasi) yang diterbitkan

d.    Bank dan lembaga pembiayaan yang terlibat membiayai modal kerja dan investasi perusahaan

e.    Para supplier bahan baku, bahan setengah jadi dan atau bahan supporting lainnya

f.      Masyarakat yang secara ritel menempatkan dananya untuk dikelola oleh perusahaan (Bank). 

Artikel pada kesempatan kali ini akan membahas dua kategori jenis investor dalam struktur keuangan perusahaan :

1.    Investor yang berupa lembaga atau individu yang menyetorkan sejumlah uang (financial assets) untuk dijadikan modal menjalankan usaha.

2.    Investor yang berupa para pembeli saham (stock) yang diperoleh baik secara private ataupun public offering . 

Sedangkan untuk kategori yang lain akan dibahas pada bagian berikutnya  dari artikel pada website ini. Hal ini semata-mata agar memudahkan kita untuk memahami apa itu Investor dan perannya dalam struktur keuangan perusahaan.

 

1.    Investor yang berupa lembaga atau individu yang menyetorkan sejumlah uang (financial assets) untuk dijadikan modal menjalankan usaha.

Investor jenis ini merupakan peran Investor yang paling banyak dikenal dalam struktur keuangan perusahaan. Pada umumnya apabila kita ingin memulai suatu usaha maka para pihak yang berkongsi dalam mendirikan perusahaan tersebut akan saling sepakat untuk menyetorkan sejumlah dana atau asset keuangan (financial assets). Dalam tahap selanjutnya uang ataupun asset keuangan tersebut akan dicatat sebagai modal perusahaan. Pada umumnya perusahaan akan mencatatnya sebagai modal disetor dalam laporann keuangan perusahaan.

Selanjutnya dana tersebut akan dibelanjakan untuk membentuk investasi (investment) untuk menunjang operasional usaha. Tak lupa dana tersebut juga akan dibelanjakan untuk membiayai modal kerja (working capital) usaha. Setelah perusahaan beroperasi tentunya diharapkan kegiatan operasional perusahaan akan mempu membayar segala biaya yang timbul dan juga mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Pada tahapan operasional ini peran manajemen menjadi penting untuk menjalankan strategi usaha yang telah ditetapkan dan mengatasi berbagai kendala yang muncul. Peran menajemen harus dapat memberikan nilai tambah bagi modal yang telah diberikan atau disetor pada tahap awal. Hanya dengan memberikan nilai tambah dimasa mendatang, menejemen telah dapat melaksanakan tugasnya untuk menjaga Investor.

 

2.    Investor yang berupa para pembeli saham (stock) yang diperoleh baik secara private ataupun public offering

Selanjutya, yang juga digolongkan sebagai Investor adalah individu atau lembaga yang membeli kepemilikan usaha yang telah berjalan (saham) baik seluruhnya ataupun sebagian. Investor kategori ini pada umumnya membeli saham atau kepemilikan perusahaan di pasar modal. Namun tidak menutup kemungkinan juga para Investor kategori ini membeli kepemilikan secara private.

Perusahaan yang menjual saham atau kepemilikan perusahaan kepada Investor tertentu (private) tentunya memiliki tujuan tertentu yang akan menguntungkan perusahaan di masa mendatang. Keuntungan yang didapat perusahaan tidak saja dalam bentuk uang (financial), namun juga dapat berbentuk tekhnologi atau keuntungan-keuntungan strategic yang lain berupa jaringan pemasaran dan lain sebagainya. Sedangkan perusahaan yang menjual sahamnya kepada public tentu tidak ingin membatasi kepemilikan sebagian atau seluruh perusahaannya pada pihak tertentu. Siapapun yang membeli saham perusahaannya berarti menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Pada umumnya juga perusahaan tersebut tidak membutuhkan partner strategic dalam pengembangan usaha dimasa mendatang.

Demikian pembahasan kita pada bagian pertama artikel ini dan mudah-mudahan dapat kita sambung kembali pada bagian ke dua dan seterusnya. Anda dapat membacanya di www.verticalquantum.com 

Scroll to top